Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak Ditangani Serius, Mendengkur Bisa Sebabkan Kematian


Salah satu kebiasaan buruk ketika tidur adalah mendengkur.Mendengkur dan mengantuk berlebihan di siang hari merupakan dua gejala yang menjadi penyebab adanya penyakit Sleep Apnea. Jika tidak ditangani, penyakit ini akan berujung pada kematian.


Menurut dr. Andreas Prasadja, RPSG, Sleep Apnea, yang artinya henti nafas saat tidur, masih sangat diremehkan di Indonesia. Padahal penelitian Indonesian Society of Sleep Medicine mendapati angka yang tidak kecil. Di Jakarta saja penderitanya ada 20 persen. Tak berbeda jauh dengan data negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Taiwan dan Jepang.

"Mungkin masih diabaikan karena gejalanya yang sangat biasa, mendengkur. Dua gejala utama sleep apnea adalah ngorok dan kantuk berlebihan di siang hari (hipersomnia)" kata Dr Andreas.

Dalam website pribadinya, dr. Andreas menjelaskan, saat seseorang tidur, saluran nafas ada diposisi rileks dan lemas hingga menyempit. Akibatnya, walau ada gerakan nafas, tak ada udara yang bisa lewat. Seperti tercekik saat tidur pendengkur akan terbangun sejenak dan lalu tidur kembali

"Akibat henti nafas, berulang kali oksigen turun naik, dan efeknya pada jantung tak remeh. Berulang kali denyut jantung pelan, dan lalu cepat saat tidur. Ya, artikel Laryngoscope di tahun 2013 menyatakan bahwa mendengkur lebih berbahaya bagi jantung dibanding kolestrol dan kebiasaan merokok" tambahnya

Untuk melakukan perawatan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, "Pertama, pendengkur harus diperiksakan tidurnya di laboratorium tidur. Pemeriksaan dengan alat bernama polisomnografi ini untuk mendiagnosis apakah dengkuran seseorang itu wajar atau ada henti nafasnya. Derajat dan jenis sleep apnea juga jadi diketahui"

Kemudian, "Dari hasil pemeriksaan, baru nanti diketahui apa perawatan yang tepat bagi penderita. Apakah harus lewat pembedahan, penggunaan dental appliances oleh dokter gigi atau dengan gunakan continuous positive airway pressure (CPAP)"

dr. Andreas menyarankan arag penderita sleep apnea untuk segera memeriksan dirinya, karena jika tidak ditangani akan berdampak pada timbulnya pengakit lain, "Saat ini, berbagai bukti ilmiah terus membuktikan bahaya dengkuran. Sleep Apnea, telah dikenali sebagai penyebab hipertensi, diabetes, berbagai penyakit jantuing, dan disfungsi ereksi, hingga kematian" katanya.